Arsip untuk April, 2008

Oldefo VS Nefo

Posted in artikel on April 20, 2008 by solindo

Oleh : Max Lane

Indonesia sekarang menghadapi serangan dari negara-negara industri, terutama Amerika Serikat, Eropa Barat, Jepang, dan Australia. Serangan tersebut berupa serangan ekonomi. Ekonomi Indonesia dipaksa dibuka selebar-lebarnya untuk barang komoditas dari Barat masuk tanpa batas. Indonesia dipaksa mengikuti “ideologi” free trade dalam sebuat situasi ekonomi yang kuat, yaitu kekuatan ekonomi transnational corporations, International Monetary Fund dan Bank Dunia bisa memanfaatkan “kebebasan” tersebut untuk menguras habis kekayaan Indonesia. Baca lebih lanjut

AKSI KEKERASAN MASSA : Cerminan Kegagalan Otoritas Negara

Posted in artikel on April 8, 2008 by solindo

Herman Guritno*

Merdeka Indonesia!

Saudara-saudara sebangsa setanah air,

Zaman yang kita lalui ini adalah zamannya berganti bulu, zamannya perubahan atau transisi. Telah 63 tahun lamanya Negara kita berdiri dengan megahnya, terangnya Negara kita di angkasa bagaikan terangnya sebutir mutiara di lautan luas yang berkilauan dengan indahnya. Banyak sudah peristiwa-peristiwa yang kita lampaui bersama selama 63 tahun itu, baik pahit maupun manis semuanya sudah kita terjuni dan Alhamdulillah saya bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Negara kita masih tegap berdiri dengan kokohnya serasa tak ada sedkit pun rasa gentar di raut wajahnya Bangunan Indonesia itu. Tentu serasa mimpi kita dan terheran-heran dibuatnya, apa gerangan Bangunan Indonesia itu masih tegap berkibar sampai saat ini? Baca lebih lanjut

KASUS KENDARI : Wajah Pengurus Negara Dalam Pengelolaan Kota

Posted in artikel on April 5, 2008 by solindo

*Oleh : Khalisah Khalid*

Tanggal 26 Maret 2008, menjadi catatan hitam bagi pembangunan demokrasi dan penegakan hak asasi manusia di kota Kendari. Tindakan kekerasan dan premanisme dilakukan oleh Walikota Kendari terhadap massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Tolak Penggusuran Kendari (peserta kongres Sarekat Hijau, PKL, mahasiswa dan gerakan pro demokrasi dan HAM lainnya). Tindakan premanisme ini kemudian berbuntut pada tindakan kekerasan berikutnya, dimana aparat kepolisian yang seharusnya memberikan jaminan perlindungan kepada warga negara, membiarkan /(by ommission)/ proses premanisme ini berlanjut dan justru bahkan terlibat dalam tindak kekerasan itu sendiri secara brutal, dengan menggunakan kekuasaan secara berlebihan (/excessive use of power/). Padahal pada bulan April 2008, Pemerintah Indonesia akan melaporkan penegakan HAM di Indonesia dalam forum internasional, khususnya terkait dengan kemajuan dalam reformasi di dalam tubuh kepolisian. Baca lebih lanjut